Khalifah Alam Semest



Karakter penting yang dimiliki manusia sebagai pengembara dimuka bumi sesuai dengan perkataan Ibnu Umar adalah:
• mengerjakan pekerjaan tanpa menunda-nunda;
• memanfaatkan kesempatan yang didapat sebelum kesempatan itu hilang; dan
• mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.
Seorang pengembara memiliki 2 karakter yaitu pengambil risiko dan berani keluar dari zona nyaman.
Pengambil Resiko
Ada 3 hal yang dapat kita pelajari dari sebuah pengembaraan,
antara lain:
1. berani bermimpi;
2. berani menghadapi segala tantangan dan resiko; dan
3. menghadapi tantangan dengan semangat yang membara.
Kita harus berani bermimpi ttinggi untuk menentukan tujuan. Untuk mencapai mimpi tentunya akan menghadapi tantangan dan resiko. Tantangan dan resiko itulah yang  akan melatih kita untuk memantaskan diri dalam menggapai mimpi.
Keluar dari Comfort Zone
Banyak kisah yang Allah perlihatkan kepada manuisa dimuka bumi. Kisah Adam dan Hawa mengajarkan kita bahwa manusia memiliki hasrat keingintahuan, Pemuda Ibrahim as dia mau meninggalkan kesejahteraannya untuk mempertahankan wahyu dari Allah, Rosululloh saw saudagar kaya namun dia teguh membela islam hingga dicemooh oleh kaumnya  dan di Indonesia pun  terlahir tokoh Ir soekarno meninggalkan kehormatannya sebagai anak bangsawan untuk membebaskan bangsa dari penjajah. Tokoh tokoh tauladan tersebut berani keluar dari zona nyamannya semua dilakukan untuk mendaki lagi sukar sebgaimana termaktub dalam AL-Quran 90:10-20 bahwa jalan mendaki sukar adalah :
1. kemerdekaan;
2. kemakmuran dan keadilan;
3. visi bersama; dan
4. kasih sayang.
Apabila manusia berhasil keluar dari zona nyaman untuk tujuan yang mulia tentunya kita akan berhasil membawa perubahan yang luar biasa bagi diri kita, bangsa dan agama.






Posisi Manusia
Manusia, Makhluk yang paling mulia
Yang menyebabkan manusia lebih mulia
dan unggul daripada makhluk lain (malaikat, jin, hewan, dan lain-lain)? Kemuliaan
manusia ini didasarkan pada 2 sumber keunggulan, yaitu:
1. Ruh Allah; dan
2. Kecerdasan dan Ilmu (Akal)
Ruh Allah
Ruh adalah unsur yang dapat mengaktifkan jasad. Jasad tidak dapat bergerak tanpa
adanya ruh dan ruh pun tidak eksis tanpa adanya jasad. Jika kedua komponen ini
berhenti berinteraksi, manusia akan berhenti menjadi manusia. Manusia akan mati,
hilang keberadaannya di muka bumi. Hanya manusialah yang ditiupkan ruh oleh Allah. Namun, bukan berarti karena Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam manusia, manusia dan Allah menjadi satu kesatuan. Allah hanya mentransfer spectrum-spektrum citra diri-Nya kepada manusia.

Dengan adanya ruh, manusia akan memiliki jiwa merdeka. Jiwa merdeka ini ditandai
dengan 3 karakter, yaitu:
1.      freewill ;
Kebebasan berkehendak atau kebebasan memilih Allah
2.      tanggung jawab;
Tanggung jawab berarti setiap manusia akan bertanggung jawab pada apa yang dia pilih. Semua resiko atas pilihan tersebut akan kembali kepada manusia itu sendiri.
3.      interdependen
Interdependen merupakan wujud tertinggi dari kemerdekaan. Dalam tingkatan perkembangan kemandirian manusia, tingkatan pertama adalah dependen. Suatu tingkatan dimana manusia membutuhkan bantuan orang lain, bahkan dia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain

Kecerdasan dan Ilmu

Manusia diberikan akal oleh Allah makan manusia dapat mengembangkan informasi dan pengetahuannya. Semua manusia dibekali modal akal yang sama namun semua bergantung pada manusia itu sendiri apakah dia akan menggunakannya dengan sungguh-sungguh atau tidak. Allah akan memberikan petunjuk kepada jalan-jalan kebenaran jika kita bersungguh-sungguh untuk mencarinya. Orang yang bersungguh-sungguh dengan pikirannya bahkan akan diberi petunjuk jalan-jalan, bukan hanya satu jalan. Inilah pentingnya kita menggunakan kecerdasan kita untuk kemaslahatan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada.

Manusia vs Malaikat

Malaikat adalah makhluk Allah yang patuh dan kosisten terhadap perintah Allah. Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak pernah membantah dan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan tidak kurang dan tidak lebih. Manusia adalah makhluk yang bisa berbuat salah. Hanya saja ketika manusia melakukan sebuah kesalahan, manusia bisa mengkoreksi dan kembali kepada tuhannya (bertaubat). Malaikat adalah tipe makhluk yang tidak mungkin melakukan kesalahan. Salah satu bentuk impurity dari komunitas malaikat, Iblis, tidak bertobat ketika melakukan kesalahan. Dia malah sombong dan durhaka terhadap perintah tuhannya. Bukannya bertobat, tapi malah menantang dan meminta ditangguhkan hingga hari kiamat supaya dapat menjerumuskan manusia menuju kesesatan


Peran Manusia
Khalifah

Maksud dari penciptaan manusia adalah untuk menjadi khalifah dibumi. Manusia berlombalomba untuk terus meningkatkan kualitasnya. Sebagai khalifatullah fil ardh , sudah sepantasnya manusia berkiprah sesuai dengan perintah Allah.tugas manusia adalah memakmurkan bumi. Tugas ini bukanlah demi kepentingan Allah, tetapi untuk kepentingan manusia itu sendiri. Inilah wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Untuk melaksanakan tugas itu manusia dibekali akal untuk memahami s unnatullah yang mengatur alam atau ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pengetahuan dan teknologi tersebut manusia akan dapat memakmurkan bumi sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan dapat mengelola alam semesta dengan sebaik-baiknya. Inilah sejatinya yang dimaksud dengan iman dan amal saleh.

Mengelola Alam Semesta

Sebagai khalifah , dalam mengelola alam semesta manusia harus memiliki paradigm bersama untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Paradigma tersebut adalah keberanian berbuat dan bersikap, berjama’ah, senantiasa instropeksi dan evaluasi diri. Kesempatan manusia untuk mendapatkan pahala lebih besar jika dibandingkan dengan dosa.. Oleh karena itu sebagai wujud tanda iman kita kepada Allah, kita harus senantiasa bersikap merdeka.Kita menggiring kebebasan kita dalam bertindak ke arah yang positif dengan rasa tanggung jawab yang tinggi sembari menggalang jamaah untuk menjalankan visi bersama. Jika f reewill kita bergerak menuju hal yang negative, segera kita lakukan instrospeksi dan evaluasi diri supaya visi kita tadi tetap terjaga di jalan yang benar. Tanggung jawab yang besar manusia yaitu mengelola alam semesta. Jangan sampai kita mengelola alam semesta ini tanpa ilmu dan diliputi hawa nafsu, haus akan kekuasaan dan semena-mena terhadap alam. Tugas kita adalah mengelola alam semesta ini dengan sebaik-baiknya sebagai implementasi dari iman dan amal saleh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISNIS KAFE BERBASIS SYARIAH SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI EKONOMI SYARIA

contoh surat penawaran bentuk lekuk

Jawaban Tugas Xb2 oktober 2012