Manusia dan Peradaban



Manusia dan peradaban memiliki hubungan yang sangat erat. Karena manusia diberikan akal pikiran yang mampu dimaksimalkan potensinya sehingga manusia adalah faktor penentu peradaban.
Ummatan Wasathan
Apa itu wasath? Wasath artinya pertengahan, pilihan dan adil. Ini sesuai juga dengan pemilihan wasith untuk perkara kita yaitu seorang wasit harus merupakan orang adil yang dipilih oleh pihak-pihak yang bertikai. Begitu pula  umat muslim yang dapat di daulat sebagai wasit dan saksi atas manusia karena umat islam menuruti perintah Allah. Umat muslim adalah umat yang menggunakan aturan Allah sebagai pedoman untuk pengadilannya. Umat muslim yang dapat menjadi saksi ada hukum dan syaratnya yaitu dengan menuruti hukum Allah.

Masyarakat Beradab

Masyarakat beradab adalah sekumpulan manusia (yang l eading figures- nya) unggul dalam suatu lingkungan yang berinteraksi secara beradab. Interaksi beradab secara ringkas dapat dinyatakan dengan ungkapan “saling asah, saling asih dan saling asuh”. Ungkapan lain yang bisa digunakan adalah “saling menolong dalam memajukan kebajikan umum serta saling mengingatkan tentang hak dan kesabaran”
Pada surat Al-Balad membahas hal yang praktis dalam kontes Aqabah (jalan mendaki) yang membutuhkan komitmen dan surga sebagai jaminannya. Lalu, apakah jalan mendaki itu?
1.      Membebaskan budak,perbudakan dan penindasan. Pembebasan diri terhadap perbudakan dari dosa , memerdekakan sesama dan membebaskan manusia dari penyembahan tuhan selain Allah dan hawa nafsunya.
2.      Memberi makan pada hari paceklik. Maksudnya yaitu memperhatikan orang lain meskipun keadaan kita pun gawat.
3.      Paling penting tediri dari beberapa pilar yaitu:
1) Beriman
2) Saling berwasiat dalam kesabaran
3) Saling berwasiat dalam kasih sayang

Dengan mewujudkan dua misi kemanusiaan terbesar dalam sejarah: membebaskan
perbudakan dan memberantas kemiskinan, dengan berlandaskan kepada dua pokok
utama yaitu beriman dan berjamaah (saling berwasiat), barulah kita berhak mendapat
titel sebagai ashabul maymanah yang dijamin surga oleh Allah. Insya Allah.

Manusia Unggul dan Masyarakat yang Unggul

Keempat keadaan dalam mendapatkan sumber daya yang unggul :
1.      Manusia yang berbudi yang berkualitas spiritualnya.
QS. Al-An'am ayat 162 menunjukkan keadaan seseorang ini, yang artinya:
     "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,      Tuhan seluruh alam .”
Alat utama dari kualitas spiritual adalah ketulusan, hal ini dipahami dari ayat tersebut.
Ketulusan bermakna tidak mengharapkan balasan atas segala yang diupayakan melainkan hanya dari Allah Swt, sebaik-baik Pemberi balasan. Kemudian kualitas eksistensial atau makna hidup ini bersumber dari tauhid, yaitu pengakuan dan penerimaan akan Rabbul 'alamin dan pertanggungjawaban pada hari kemudian. Kualitas spiritual yang baik dari seseorang manusia unggul yang berbudi memiliki beberapa unsur dalam dirinya, yaitu:
1. Kemerdekaan
2. Kejujuran
3. Penyempurnaan diri atau hanif, yaitu selalu mencari jawaban dan solusi
 yang lebih baik
4. Sabar dan syukur, yaitu positive thinking dan tangguh
5. Mengasihi (hormat dan melayani) sesama dan lingkungan
6. Ihsan

1.      Manusia yang yang mau dan bisa bergaul
Bergaul di tengah masyarakat (yang bobrok) itu lebih utama karena dengan hal itu didapatkan banyak keuntungan agama, semisal tersebarnya syiar-syiar Islam, memperkokoh kekuatan kaum Muslimin, tercapainya banyak kebaikan-kebaikan seperti saling menolong, saling membantu, saling mengunjungi, dan lainnya.
Sementara kualitas sosial ini terdiri atas beberapa unsur yang patut untuk terus diupayakan, yaitu:

1. Status Ekonomi, yaitu akses dan sikap terhadap kekayaan
2. Status Sosial, yaitu sebagai simbol sosial dan jaringan yang kuat
3. Status Kesehatan, yaitu jasmani dan ruhani yang terus terpelihara

2.  Manusia unggul adalah manusia yang mempunyai ilmu yaitu kualitas intelektualnya. Karena seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik akan menyelesaikan suatu masalah dengan metodologi ilmiah artinya dapat dipertanggung jawabkan.
3.   Manusia unggul adalah manusia yang mampu menghasilkan karya yang dapat diukur dari kualitas profesionalitas dalam kerjanya. Seorang yang mampu menghasilkan karya baik produk maupun jasa ataupun pemikiran maka dia menyumbangkan kebermanfaatan hidup lebih baik untuk umat manusia secara sadar maupun tidak sadar karena manusia yang mampu menghasilkan karya berarti mampu memaksimalkan potensinya baik hardskill maupun softskill juga kesempatan akses sumberdaya dan teknologi.

Berbicara tentang yang ma'ruf Allah memerintahkan kita ya'muruuna bil ma'ruuf . Akan
tetapi, menyangkut masalah yang khair, yad'uuna ilal khair dan menyangkut masalah yang mungkar, yanhauna . semua hal yang m a'ruf di sini sudah diketahui bersama menjadi common value , baru hal terebut boleh disuruhkan (diperintahkan). Jika belum menjadi common value , tidak bisa. Salah satu contoh perbuatan k hair yang tidak ma'ruf adalah orang-orang beriman harus menutup aurat terutama jilbab bagi wanita. Namun, orang Nasrani tidak harus. Hal ini masuk dalam kategori k hair tetapi bukan kategori m a'ruf . M a'ruf itu adalah sesuatu yang sudah menjadi c ommon valu Jadikan sesuatu itu c ommon value , baru kita bisa menyuruh orang lain, termasuk misalnya makan babi. Orang Islam tidak diperbolehkan makan babi, tapi orang selain Islam boleh. Berarti di sini makan babi tidak menjadi c ommon value antara kita dan non-muslim.
Dari surat Al-Imran ayat 64 dapat dipahami juga bahwa manusia yang unggul adalah manusia yang mau berjamaah,artinya manusia yang mempunyai dan mau menempatkan dirinya pada suatu tim. Kemudian dengan tim tersebut, kumpulan manusia ini bersama-sama mengusahakan kebaikan dalam kehidupan di sekitarnya dan mengantisipasi kehancuran akibat ulah beberapa manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Dalam tujuan yang sesungguhnya, semua ini adalah dalam rangka menegakkan perintah Allah Swt, dengan mengimplementasikannya dalam amalan-amalan sehari-hari sesuai yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.



Sejarah Peradaban

Periode Klasik

ada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau
sering disebut D aulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah. Pada masa ini perkembangan islam sangat luas bahkan mencapai masa kejayaan hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu :

Faktor internal antara lain:
1. konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4.  Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai    kehidupan  duniawi dan ukhrawi.

Faktor Eksternal antara lain:
1.Terjadiya asimilasi anatara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dan ilmu pengetahuan.
2.Gerakan Terjemah

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut yaitu melaksanakan ajaran Al-Quran secara maksimal,melaksanakan isi hadis, mengembangkan ilmu agama dan berijtihad, dan ulama yang berdiri sendiri menolak menjadi pegawai pemerintah. Sehingga muncullah tokoh tokoh islam yang memiliki semangan ijtihad dan mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu ilmu filsafat,kedokteran,matematika,astronomi,ilmu tafsir dan ilmu hadis.

Indonesia adalah Modal Peradaban

Indonesia merupakan negara yang besar. Lalu pertanyaannya, mengapa kita dilahirkan di daerah dengan kondisi yang kompleks, beranekaragam, dan termasuk memiliki variasi masalah yang tinggi? . Dengan potensi yang besar ini sangat disayangkan apabila dimanfaatkan oleh orang lain. Indonesia belum cukup mampu menggali potensinya untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan menjadi negara yang mandiri karena kebutuhan pasar dalam negeri pun masih didominasi oleh negara lain. Apakah potensi kerusuhan di dunia akan terjadi? Ya,jumlah manusia yang mengalami pertambahan signifikan, sedangkan sumber daya pendukung cenderung konstan, meningkatkan kecenderungan terjadi perebutan,persaingan, bahkan permusuhan. Jika hal ini tidak ditopang dengan manajemen yang baik dan adil, maka kerusuhan tidak akan dapat dicegah. Maka tugas kita sebagai ummat yang diberi kitab suci, adalah menjadi penengah dan pengadil.
Indonesia telah diberikan sumber daya yang banyak, dengan demikian kita perlu untuk terus bekerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja mawas dan kerja kualitas yang ditopang dengan integritas dan ikhlas. Kita bisa belajar dari negara yang lain yang pernah mengalami keterpurukan namun dengan kesabaran dan tekad yang kuat negara tersebut mampu berkembang pesat dan memiliki keyakinan bahwa mereka mampu bangkit menjadi bangsa yang unggul contohnya korea. Oleh karena itu sudah waktunya Indonesia menyebar tekad tinggi kepada seluruh elemen bangsa Indonesia. Karena perubahan dapat dimulai dari saat ini dan dari sendiri 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISNIS KAFE BERBASIS SYARIAH SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI EKONOMI SYARIA

contoh surat penawaran bentuk lekuk

Jawaban Tugas Xb2 oktober 2012